Live Streaming TV

Kamis, 28 Juli 2011

Susu Kuda

Susu Kuda

Susu merupakan hasil sekresi kelenjar ambing atau mamae dari hewan mamalia (Susilorini dan Sawitri, 2006). Sedangkan menurut Standar Nasional Indonesia (1999) susu didefinisikan sebagai cairan yang berasal dari ambing sapi yang sehat tanpa ditambah atau dikurangi zat apapun kecuali didinginkan serta diperoleh dengan cara yang baik dan benar. Susu mengandung semua zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup anak mamalia. Zat-zat gizi tersebut diantaranya adalah lemak, protein, karbohidrat (laktosa), vitamin, mineral, dan air. Komponen dan karakteristik zat gizi yang terdapat dalam susu memungkinkan zat gizi susu mudah diserap oleh tubuh (Bucke et al, 1987). Istilah susu untuk konsumsi diartikan sebagai susu sapi, sedangkan untuk susu hewan mamalia lainnya diikuti dengan nama spesiesnya, sehingga susu yang berasal dari ambing kuda disebut susu kuda.

Susu kuda sejak lama telah dikonsumsi oleh masyarakat di daerah Asia Tenggara, Mongolia, Eropa Timur, dan Rusia. Susu kuda umumnya dikonsumsi dalam bentuk susu fermentasi sebagai minuman sehari-hari maupun untuk pengobatan. Susu kuda banyak digunakan untuk pengobatan penyakit radang paru-paru, TBC, penyakit ginjal, hati, radang usus, radang lambung, anemia, avitaminosis, dan gangguan kardiovaskuler (Hermawati, 2005).
Susu kuda memiliki komposisi yang berbeda dengan hewan mamalia lainnya. Susu kuda memiki komposisi yang lebih mirip dengan susu manusia karena mengandung lemak dan protein yang rendah, namun tinggi laktosa dan protein whey. Tabel dibawah ini memperlihatkan komposisi susu kuda dengan susu hewan ternak lainnya dan susu manusia (ibu).

Tabel Perbandingan Komposisi Susu Kuda dengan Susu hewan Ternak Lain dan Susu Ibu (persen)

No
Jenis Susu
Total Solid
Lemak
Protein Kasein
Protein Whey
Laktosa
1
Manusia (ibu)
12,4
3,8
0,4
0,6
7,0
2
Sapi
12,7
3,7
2,8
0,6
4,3
3
Kambing
13,2
4,5
2,5
0,4
4,1
4
Domba
19,3
7,4
4,6
0,9
4,8
5
Kuda
11,2
1,9
1,3
1,2
6,2
Sumber: Morel (2003)

Sumber:
[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 1999. Susu SNI 01-6054. Jakarta : Badan Standardisasi Nasional.

Buckle, K. A. et al. 1987. Ilmu Pangan. Hari Purnomo dan Adiono, penerjemah. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia. Terjemahan dari : Food Science.

Hermawati, Diana. 2005. Kajian Aktivitas dan Karakterisasi Senyawa Antimikroba dari Susu Kuda Sumbawa [tesis]. Bogor : Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor.

Morel, M. C. U. D. 2003. Equine Reproductive Physicology, Breeding, and Stud Managemen Second Edition. United Kingdom : CABI Publishing.

Susilorini, Tri E, Sawitri, Manik E. 2007. Produk Olahan Susu. Jakarta : Penebar Swadaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar