Live Streaming TV

Minggu, 24 Juli 2011

KUNYIT (Curcuma domestica) dan TEMU LAWAK (Curcuma xanthorrhiza)

Kunyit

Penggunaan kunyit dalam bidang pangan tidak hanya sebatas sebagai bumbu untuk menambah rasa dan memberi warna, tetapi juga sebagai bahan baku minuman sehat seperti kunyit asam atau kunyit instan. Secara empiris kunyit banyak digunakan sebagai obat mag, penurun kolesterol, diare, nyeri haid, sakit kuning, dan obat luka.

Komponen aktif dalam kunyit yang berperan adalah kurkuminoid. Komponen ini juga terdapat pada beberapa jenis temu-temuan lain seperti temu lawak. Kurkuminoid adalah komponen yang memberikan warna kuning yang bersifat sebagai antioksidan dan berkhasiat antara lain sebagai hipokolesteromik, kolagogum, koleretik, bakteriostatik, spasmolitik, antihepatotoksik, dan anti-inflamasi. Selain kurkumin, kandungan l-turmeron pada rimpang temu lawak berkhasiat untuk mengobati berbagai penyakit.
Akhir-akhir ini temu lawak banyak digunakan dalam berbagai minuman kesehatan maupun sirup multivitamin terutama untuk anak-anak, karena khasiatnya sebagai penambah nafsu makan. Secara umum bahan tambahan tersebut dikenal dengan nama curcuma.
Temulawak

Kadar zat antioksidan dalam rempah-rempah juga diketahui cukup tinggi. Berbagai penelitian telah membuktikan khasiat kurkuminoid dalam pengobatan terutama sebagai antihepatoksik dan antikolesterol, serta obat tumor dan kanker (Nagabhushan dan Bhide 1992; Chan dan Fong dalam Craig 1999). Komponen fenolik dalam kunyit dapat menghambat pertumbuhan kanker dan mempunyai aktivitas antimutagenik. Selain itu kunyit juga dapat menekan pertumbuhan kanker usus, payudara, paru-paru, dan kulit.

Sumber:
Nagabhushan, M. and S.V. Bhide. 1992. Curcumin as an inhibitor of cancer. J. Am. Clin. Nutr. (no. 11): 192−198.

Craig, W.J. 1999. Health-promoting properties of common herbs. Am. J. Clin. Nutr. 70(3): 491s−499s.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar