Live Streaming TV

Sabtu, 24 Desember 2011

Mari Mengenal Nipagin dan Nipasol


Nipagin dan nipasol merupakan senyawa fenolik, stabil di udara, sensitif terhadap pemaparan cahaya, tahan terhadap panas dan dingin termasuk uap sterilisasi, stabilitas menurun dengan meningkatnya pH yang dapat menyebabkan hidrolisis. Mekanisme kerja senyawa fenolik adalah dengan menghilangkan permebilitas membran sehingga isi sitoplasma keluar dan menghambat sistem transport elekrolit yang lebih efektif terhadap kapang dan khamir dibandingkan terhadap bakteri, serta lebih efektif menghambat bakteri Gram posistif dibandingkan dengan bakteri Gram negatif.
Paraben terabsorbsi dalam saluran cerna di mana rantai esternya dihidrolisis dalam hati dan ginjal menghasilkan asam p-hidroksibenzoat yang diekskresi melalui urine sebagai asam p-hidroksihipurat, ester asam glukoronat atau sulfat. Pada beberapa orang menyebabkan efek alergi, terutama pada kulit dan mulut.
Metilparaben (metil p-hidroksibenzoat, metil-4-hidroksibenzoat) disebut juga sebagai nipagin dan propilparaben (propil p-hidroksibenzoat, propil-4-hidroksibenzoat) disebut juga nipasol dapat dikonsumsi sampai 10 mg/kg bobot badan untuk setiap harinya, dengan LD50 secara oral dalam propilen glikol untuk tikus lebih dari 8000 mg/kg bobot badan. Batas maksimum penggunaan pada selai dan jeli dengan pemanis buatan sampai 1 g/kg (0,1 %) baik digunakan secara tunggal maupun berupa campuran dengan asam benzoat atau garamnya, atau dengan asam sorbat dan kalium sorbat.

http://www.chem.ox.ac.uk/course/ityeartwo/html2

Pustaka: Nyi Mekar Saptarini, 2007, Pengaruh Penambahan Pengawet (Nipagin, Nipasol, dan Kalsium Propionat Terhadap Pertumbuhan Kapang Syncephalastrum racemosum pada Dodol Susu, Bandung. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar