Live Streaming TV

Sabtu, 24 Desember 2011

Buah Salak


Buah salak
Salak adalah buah dari tanaman salak (Salaca edulis) yang merupakan komoditas buah asli Indonesia dan sangat populer di kalangan masyarakat. Cukup banyak varietas yang dikembangkan di antaranya Salak Pondoh (Sleman Yogyakarta), Manonjaya (Tasikmalaya), Condet (Jakarta), Bali (Bali), Sidimpuan (Sumatera Utara). Salak pondoh merupakan komoditas utama DIY dan banyak dikembangkan di Daerah Turi, Sleman.
Salak yang dipanen harus dalam keadaan cukup tua, utuh, segar dan bersih. Salak dipanen saat berumur 5-6 bulan umur bunga. Untuk salak pondoh, panen raya terjadi pada periode November-Januari, masa panen sedang terjadi pada Mei-Juli, masa panen kecil pada periode Februari-April, dan masa istirahat (kosong) terjadi pada periode Agustus-Oktober. Buah yang masih dapat dipanen pada masa istirahat disebut buah slandren. Buah salak pondoh sebenarnya dapat dipanen sebelum berumur 5 bulan (umur bunga) karena rasanya sudah manis dan tidak sepat meski masih muda, namun akan diperoleh buah berukuran kecil dan beraroma lemah karena komponen penyusun aroma buah salak belum terbentuk optimal.
Standar mutu salak di Indonesia tercantum dalam Standar Nasional Indonesia SNI 01-3167-1992 dengan klasifikasi jenis mutu salak dalam tiga ukuran, yaitu ukuran besar, sedang dan kecil. Berdasarkan berat, masing-masing digolongkan menjadi dua jenis mutu yaitu Mutu I dan Mutu II, ukuran besar, berat 61 gram atau lebih per buah, ukuran sedang, berat 33 – 60 gram per buah dan ukuran kecil, berat 32 gram atau kurang per buah.

Tanda-tanda buah salak sudah matang:
1.     Sisik jarang,
2.     Warna kulit buah kehitaman atau kuning tua,
3.     Bulu-bulu di kulit telah hilang,
4.     Mudah terlepas dari tangkai, dan
5.     Muncul aroma salak.

Panen buah salak
Pemanenan salak dilakukan dengan cara dipetik/ dipotong tangkai buahnya (sistem pemanenan manual/ tangan). Jika salak disimpan dahulu dalam jangka waktu lama, pemetikan dilakukan pada saat buah salak tua karena buah salak yang masir tidak tahan lama. Jika terlalu dini memanen salak maka rasanya akan sepet dan tidak manis. Oleh karena itu, pemetikan salak menggunakan metode petik pilih dengan mengambil salak yang sudah tua namun belum masak karena rasanya sudah manis.
Salak busuk
Seperti buah-buahan lainnya, buah salak mudah rusak dan tidak tahan lama. Kerusakan ditandai dengan bau busuk dan daging buah menjadi lembek serta berwarna kecoklat-coklatan. Setelah dipetik buah salak masih meneruskan proses hidupnya berupa proses fisiologi (perubahan warna, pernafasan, proses biokimia dan perombakan fungsional dengan adanya pembusukan oleh jasad renik). Sehingga buah salak tidak dapat disimpan lama dalam keadaan segar, maka diperlukan penanganan pascapanen.

Tanda kerusakan buah salak:
1.     bau busuk
2.     daging buah menjadi lembek
3.     berwarna kecoklat-coklatan.

Proses fisiologi buah salak setelah dipetik:
1.     perubahan warna,
2.     pernafasan,
3.     proses biokimia
4.     perombakan fungsional > pembusukan (oleh jasad renik)

Pustaka:
Anonim. ____. S A L A K ( Salacca edulis ). Diakses pada 23 April 2011 pukul 14.28 dalam www.warintek.ristek.go.id.

Anonim. ____. Tinjauan Pustaka. Diakses pada 23 April 2011 pukul 14.28 dalam www.damandiri.or.id.

2 komentar: