Tabel 1. Perbedaan ganyong merah dan ganyong putih
Perbedaan | Ganyong Merah | Ganyong Putih |
Warna batang, daun, dan pelepah | Merah atau ungu | Hijau dan sisik umbi kecokelatan |
Ukuran batang | Lebih besar dan tinggi | Lebih kecil dan pendek |
Ketahanan | Agak tahan terhadap sinar, tidak tahan terhadap kekeringan | Tahan terhadap sinar, tahan terhadap kekeringan |
Menghasilkan biji | Sulit | Selalu |
Kegunaan umbi | Dimakan segar | Diambil patinya |
Sumber: Lingga (1986)
Menurut Kay (1973), biasanya umbi ganyong dipanen pada umur 6-8 bulan. Di Queensland, umbi ganyong dipanen pada umur 6-10 bulan, sedangkan di Hawai pemanenan dilakukan pada umbi berumur 8 bulan. Pemanenan dapat dilakukan di segala musim karena tanaman ganyong merupakan tanaman yang tidak mengenal musim.
Ganyong dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah maupun tinggi serta tahan terhadap berbagai penyakit. Satu hektar lahan bisa menghasilkan ganyong sebanyak 30-60 ton. Jumlah hasil panen ganyong berubah-ubah atau sangat tergantung pada perawatan tanaman, dan jenis tanah. Tanaman ganyong tumbuh dari rhizoma yang dapat dipanen setelah 4 bulan penanaman, tetapi pemanenan setelah 8 bulan akan memberikan produktivitas yang tinggi karena rhizoma mengalami perbesaran maksimum (Flach dan Rumawas, 1996).
Menurut Lingga (1986), umbi ganyong merupakan rhizoma yang merupakan batang yang tinggal di dalam tanah. Umbi ganyong tumbuh dalam satu rumpun dan pada rhizomanya terdapat buku-buku yang jelas. Panjang rumpun umbi dapat mencapai 60 cm (Kay, 1973), biasanya panjang umbi 10-15 cm dengan diameternya 5-8,75 cm (Kay, 1973 dan Lingga, 1986). Bagian tengah umbi biasanya tebal dengan kedua ujung dan pangkalnya menyempit dan di bagian permukaan luar umbi tumbuh berkas-berkas sisik dan akar-akar serabut yang tebal. Bentuk umbi tidak selalu sama, demikian pula komposisi kimianya (Lingga, 1986).
Umbi ganyong sangat baik digunakan sebagai sumber karbohidrat untuk penyediaan energi. Hal ini dapat dilihat dari komposisi kimia umbi ganyong pada Tabel 2.
Tabel 2. Kandungan gizi dalam 100 g umbi ganyong
Komponen | Satuan | Jumlah |
Kalori | Kal | 95 |
Protein | Gram | 1,0 |
Lemak | Gram | 0,1 |
Karbohidrat | Gram | 22,6 |
Kalsium | Mg | 21 |
Fosfor | Mg | 70 |
Besi | Mg | 20 |
Vitamin B1 | Mg | 100 |
Vitamin C | Mg | 10 |
Air | Gram | 75 |
Bahan yang dapat dimakan | % | 65 |
Sumber: Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI (1981)
Ganyong banyak mengandung serat dan zat besi yang lebih tinggi dari umbi kentang (Anonim, 1977). Kadar protein dan karbohidrat umbi ganyong dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain kesuburan tanah, iklim, umur panen, dan varietas tanaman. Umbi ganyong mengandung kalsium, fosfor, dan besi. Di dalam tubuh, kalsium berfungsi sebagai bahan pembentuk tulang dan gigi serta dalam proses pembekuan darah. Fosfor merupakan bagian penting inti sel dan mengatur pH darah sedangkan besi berfungsi sebagai pembentuk hemoglobin bagi tubuh.
Sumber:
Anonim. 1977. Ubi-ubian. Lembaga Biologi Nasional. Proyek Sumberdaya Ekonomi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Bogor.
Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI. 1981. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Bhratara Karya Aksara. Jakarta.
Flach, M dan F. Rumawas. 1996. Plant Resources of South East Asia. Backhuys Publisher. London. P. 63-65.
Kay, D.E. 1973. Root Crops. The Tropical Products Institute, Foreign and Common Wealth Office. London.
Lingga, P., B. Sarwono, F.Rahardi, C.Raharja, J.J. Anfiastini, Rini W., W.H. Apriadji.1986. Bertanam umbi-umbian. Penebar Swadaya. Jakarta.
Hermann, M. 1999. Characterization and Classification of Andean Root and Tuber Crop Variability. Subproject Annual Progress Report. CIP, Lima, Peru. 14p.