Live Streaming TV

Rabu, 03 Agustus 2011

Perlunya Manajemen Jejaring

Jejaring Sosial

Keberhasilan dari suatu organisasi, baik yang profit oriented maupun non profit oriented sangat terkait dengan berbagai variabel yang ada dan saling mendukung. Salah satu varibel tersebut adalah hubungan insan (human relations). Di dalam kegiatannya, unsur ini selalu melibatkan interaksi antara dua orang atau lebih yang saling memiliki kepentingan, sebab sesuai dengan kodratnya manusia pada dasarnya mempunyai keinginan dan kebutuhan untuk saling berinteraksi atau berhubungan dengan orang lain (homo communicus). Dalam hal ini konteks komunikasi mempunyai peran yang besar di dalam ikut menciptakan proses jejaring yang semakin panjang dengan pihak lain.

Adanya perkembangan teknologi informasi yang semakin global, dapat membawa pengaruh yang sangat dramatis pada kehidupan organisasi/lembaga dan manusia. Lebih-lebih tersedianya jejaring lewat internet membuat dunia menjadi “global village” dan informasi menjadi kebutuhan yang sangat penting. Sudah barang tentu dampaknya adalah menuntut segala aspek kegiatan untuk dapat diselesaikan secara cepat dan tepat. Kondisi ini menuntut para pelaku bisnis harus pandai mengelolanya (me-manage) sumber-sumber ekonomi secara baik, agar organisasi tetap mampu bertahan tumbuh dan terus berkembang serta mampu menghadapi aspek persaingan yang semakin ketat dan kompleks.

Berbagai langkah dalam membangun jejaring adalah,
Pertama, berani melakukan perubahan. Era global berarti semakin ada keterbukaan dan meluasnya jejaring diseluruh sektor. Oleh karenanya penciptaan budaya dan peradaban komunikasi menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan organisasi. Organisasi yang telah mantap untuk memilih terus hidup, berarti harus berani melakukan perubahan, hal ini sesuai dengan perkembangan informasi teknologi yang semakin cepat. Akan tetapi setiap perubahan harus mengacu pada konsep efisiensi. Oleh karenanya adanya perbedaan dan keragaman dari sumberdaya manusia yang ada dalam organisasi perlu di-manage dan dijadikan suatu kekuatan. Sebab faktor keberhasilan organisasi-perusahaan tidak hanya bertumpu pada kekayaan alam yang berlimpah, melainkan pada kekayaan kualitas manusianya.

Kedua, perlunya aspek kreatif dan inovatif. Kreatif dan inovatif adalah suatu karakter yang menghasilkan sesuatu yang baru. Kemampuan ini berasal dari daya cipta insan kita untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada. Dengan kreatifitas, orang akan memberikan alternatif atau jalan keluar yang tepat.

Ketiga, antisipatif dan adaptif. Antisipasi adalah bersiap diri menyongsong datangnya masa depan yang tidak dapat secara pasti diramalkan. Orang yang mampu mengantisipasi adalah dia yang mampu mengangkat kepalanya memandang jauh ke depan, memperhatikan karakter masa depan itu, dan mengambil tindakan proaktif untuk menyongsongnya. Sedangkan adaptif maksudnya adalah penyesuaian diri dengan kondisi jaman, tanpa mengorbankan prinsip dasar/fundamental. Prinsip boleh tetap, akan tetapi trik-trik/tak-tik dan pendekatan dapat diubah seiring dengan perubahan situasi. Adaptif adalah berubah dari dalam tetapi serentak pada saat yang sama mengubah sekelilingnya, atau dengan cara lain adaptif adalah interaksi dua arah secara cepat,aktual, dan menguntungkan. Jelasnya adaptif adalah mengelola perubahan itu sendiri.

Keempat, multi-komunikatif. Organisasi masa kini harus mampu melakukan komunikasi dengan banyak lembaga. Bahkan dituntut dengan setiap individu. Tuntutan ini dikarenakan adanya revolusi komunikasi sudah secara masal ada dalam kehidupan individu (internet).

Kelima, perlunya menyatukan satu harapan dan satu tujuan/integrating. Organisasi yang sukses di era kini adalah dia yang mampu menyatu-padukan berbagai komponen sistem yang ada mampu menggalang aliansi dan membina kerjasama dengan berbagai pihak di luar organisasinya.

Keenam, adalah tersedianya wadah atau komunitas. Untuk memudahkan rangkaian dan jaringan kerja yang semakin meluas, suatu komunitas/wadah untuk saling berkomunikasi menjadi bagian yang dapat menjadikan citra organisasi semakin luas dikenal oleh orang lain. Misalnya melalui berbagai media.
Oleh karena itu segala rencana kerja yang telah dipilih, perlu langkah nyata dan kongkrit, artinya rencana yang telah dibuat perlu dilakukan secara konsisten/disiplin. Disiplin diri merupakan hal penting dalam upaya membangun dan membentuk karakter seseorang, sebuah organisasi dan sebuah masyarakat bangsa. Maka sudah menjadi pengetahuan umum bahwa di era knowledge economy abad ke-21 ini “knowledge is power”. Masalahnya adalah jika orang-orang yang dikenal cerdas dan berpengetahuan tidak menunjukkan karakter (terpuji), maka tidak diragukan lagi bahwa dunia akan lebih dan semakin buruk (Andreas Hafena, 2001).
Dengan demikian karena faktor human relations menjadi salah satu kunci menuju sukses, maka setiap orang yang ada dalam organisasi hendaknya mau dan mampu untuk melakukan hubungan kerja secara harmonis, baik dalam lingkup intern maupun lingkup ekstern. Semoga bermakna.

Sumber:
Bambang Darmadi, Z., 2007. Trik-trik Profesional Berbisnis. Penerbit Ardana Media. Yogyakarta.
Hafena, Andreas., 2001. Buletin Suara Mahardika. Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar