Live Streaming TV

Senin, 25 Juli 2011

MENGKUDU (Morinda citrifolia L.)

Mengkudu
Dalam beberapa tahun terakhir tanaman mengkudu mendapat perhatian sangat besar karena adanya fakta empiris serta bukti penelitian yang menyatakan bahwa buah ini berkhasiat untuk mengobati beberapa penyakit degeneratif seperti kanker, tumor, dan diabetes. Buah mengkudu mengandung berbagai senyawa metabolit sekunder yang sangat berguna bagi kesehatan, selain kandungan nutrisinya yang juga beragam seperti vitamin A, C, niasin, thiamin dan riboflavin, serta mineral seperti zat besi, kalsium, natrium, dan kalium. Hirazumi et al. (1996) melaporkan bahwa jus buah mengkudu berfungsi sebagai imunomodulator yang mempunyai efek antikanker. Selanjutnya Hirazumi dan Furuzawa (1999) menyatakan bahwa jus buah mengkudu dapat digunakan sebagai agen tambahan (suplemen) dalam pengobatan kanker.

Beberapa jenis senyawa fitokimia dalam buah mengkudu adalah terpen, acubin, L asperuloside, alizarin, zat-zat anthraquinone, asam askorbat, asam kaproat, asam kaprilat, zat-zat scopoletin, damnacanthal dan alkaloid (Anon 1997 dalam Pohan dan Antara 2001). Menurut Hisawa et al. (1999) dalam Djauhariya (2003), komponen damnacanthal merupakan zat antikanker. Senyawa turunan anthraquinone dalam mengkudu antara lain adalah morindin, morindone dan alizarin, sedangkan alkaloidnya antara lain xeronin dan proxeronin (precursor xeronine). Xeronin merupakan alkaloid yang dibutuhkan tubuh manusia untuk mengaktifkan enzim-enzim dan mengatur serta membentuk struktur protein (Solomon 1998).
Untuk menetralisir bau tidak sedap pada buah mengkudu, yang disebabkan oleh asam kaproat dan kaprilat, dapat ditambahkan essence, asam sitrat dan madu (Pohan dan Antara 2001), atau dicampur dengan teh dan gula. Selanjutnya Pohan dan Antara (2003) menyebutkan bahwa minuman dari buah mengkudu yang beredar di pasaran secara kesehatan aman untuk dikonsumsi sebagai minuman penyegar. Lebih lanjut hasil penelitian Antara et al. (2001) menyimpulkan bahwa sediaan yang berupa cairan hasil perasan buah mengkudu aman untuk dikonsumsi dengan nilai toksisitas LD50 > 52,61 ml/kg bobot badan untuk pekatan sari buah atau setara dengan 480 g/kg bobot badan untuk buah segar.

Sumber:
Antara, N.T., H.G. Pohan, dan Subagja. 2001. Pengaruh tingkat kematangan dan proses terhadap karakteristik sari buah mengkudu. Warta IHP/J. Agro-Based Industry 18(1−2): 25−31.

Djauhariya, E. 2003. Mengkudu (Morinda citrifolia L.), tanaman obat potensial. Dalam Perkembangan Penelitian Tanaman Obat Potensial. Perkembangan Teknologi Tanaman Rempah dan Obat XV(1): 28−40.

Hirazumi, A., E. Furuzawa, S.C. Chou, and Y. Hokama. 1996. Immunomodulation contributes to the anticancer activity of Morinda citrifolia (noni) fruit juice. Proc. West Pharmacol. Soc. 39: 7−9.

Hirazumi, A. and E. Furuzawa. 1999. An immunomodulatory polysaccharide-rich substance from the fruit juice of Morinda citrifolia (noni) with antitumor activity. Phytochem. Res. 13(5): 380−387.

Pohan, H.G. dan N.T. Antara. 2001. Pengaruh penambahan madu dan asam sitrat terhadap karakteristik minuman fungsional dari sari buah mengkudu. Forum Komunikasi Industri Hasil Pengolahan (no. 4): 11−20.

Pohan, H.G. dan N.T. Antara. 2003. Pengolahan mengkudu dilihat dari aspek keamanan pangan dan analisa ekonomi. Jurnal Riset Industri dan Perdagangan 1(1): 28−37.

Solomon, N. 1998. Noni. Natur’s Amazing Healer. Woodland Publ. Pleasant Grove, Utah, USA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar