Live Streaming TV

Kamis, 13 Oktober 2011

Tugas Pengamatan Daging Sapi

Tugasnya
Daging sapi adalah salah satu bahan pangan yang mudah rusak akibat banyak faktor, baik secara fisik, kimia, mikrobiologi, serta sensoris. Pada setiap faktor mempunyai ciri-ciri yang berbeda, sehingga dibutuhkan satu percobaan sederhana tentang penampakan apa yang terjadi jika daging membusuk. Penilaian didasarkan pada ciri fisik, kimia, mikrobiologi, serta sensoris secara sederhana.
Daging yang digunakan untuk percobaan berasal dari daging sapi pada fase postmortem, karena didapatkan dari penjual daging yang tidak menyembelih sapi secara langsung. Kemudian daging dilakukan penyimpanan pada suhu normal (39OC), dan ditempatkan pada kondisi teduh dimana daging tidak terkena sinar matahari secara langsung.
Waktu pengamatan dimulai pada pukul 10.00 WIB, dan diakhiri pada pukul 18.00 WIB, karena dianggap telah mengalami perubahan / rusak.
Pukul 10.00 WIB, kondisi daging dinilai masih bagus. Daging berwarna merah jambu, teksturnya kenyal dan lunak. Kenampakannya segar dan masih memiliki aroma khas daging. Belum ada berlendir dan terlihat belum ada serangga / hewan lainnya yang hinggap.
Pukul 14:00 WIB, mulai tampak penurunan kualitas pada daging. Kini warnanya merah coklat dan pada pinggir permukaan berwarna semi kehijauan. Teksturnya menjadi sangat lunak dan kurang kenyal, karena ketika ditekan, permukaan daging tidak kembali ke bentuk semula. Kenampakannya tidak lagi segar dan kusam. Daging mulai dikerubuti semut, namun belum dihinggapi lalat atau serangga terbang (rengit).
Daging yang telah dikerubuti semut dimungkinkan, pada saat itu telah terjadi pemecahan senyawa protein dan karbohidrat menjadi gula sederhana. Namun karena baunya belum menyengat busuk, serangga terbang pun belum menghinggapi.
Pukul 16.00 warna daging sudah menjadi coklat serta memiliki ciri tekstur berlendir namun di permukaan kering, memiliki bau amis yang busuk. Pengamatanpun diakhiri pukul 18.00 karena daging telah rusak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar