Tugasnya |
Daging sapi adalah
salah satu bahan pangan yang mudah rusak akibat banyak faktor, baik secara
fisik, kimia, mikrobiologi, serta sensoris. Pada setiap faktor mempunyai
ciri-ciri yang berbeda, sehingga dibutuhkan satu percobaan sederhana tentang
penampakan apa yang terjadi jika daging membusuk. Penilaian didasarkan pada
ciri fisik, kimia, mikrobiologi, serta sensoris secara sederhana.
Daging yang digunakan
untuk percobaan berasal dari daging sapi pada fase postmortem, karena didapatkan
dari penjual daging yang tidak menyembelih sapi secara langsung. Kemudian
daging dilakukan penyimpanan pada suhu normal (39OC), dan ditempatkan pada
kondisi teduh dimana daging tidak terkena sinar matahari secara langsung.
Waktu pengamatan
dimulai pada pukul 10.00 WIB, dan diakhiri pada pukul 18.00 WIB, karena
dianggap telah mengalami perubahan / rusak.
Pukul 10.00 WIB,
kondisi daging dinilai masih bagus. Daging berwarna merah jambu, teksturnya
kenyal dan lunak. Kenampakannya segar dan masih memiliki aroma khas daging.
Belum ada berlendir dan terlihat belum ada serangga / hewan lainnya yang
hinggap.
Pukul 14:00 WIB,
mulai tampak penurunan kualitas pada daging. Kini warnanya merah coklat dan
pada pinggir permukaan berwarna semi kehijauan. Teksturnya menjadi sangat lunak
dan kurang kenyal, karena ketika ditekan, permukaan daging tidak kembali ke
bentuk semula. Kenampakannya tidak lagi segar dan kusam. Daging mulai dikerubuti
semut, namun belum dihinggapi lalat atau serangga terbang (rengit).
Daging yang telah
dikerubuti semut dimungkinkan, pada saat itu telah terjadi pemecahan senyawa
protein dan karbohidrat menjadi gula sederhana. Namun karena baunya belum
menyengat busuk, serangga terbang pun belum menghinggapi.
Pukul 16.00 warna
daging sudah menjadi coklat serta memiliki ciri tekstur berlendir namun di
permukaan kering, memiliki bau amis yang busuk. Pengamatanpun diakhiri pukul
18.00 karena daging telah rusak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar