Live Streaming TV

Rabu, 07 November 2012

Hanya Sekedar ...

Entah berapa lama aku sudah berada di kamar berukuran 3 x 4 ini. Sebuah ruangan yang cukup luas untuk kutinggali seorang diri. Kini tak ada lagi mereka yang suka berkunjung walau hanya untuk sekedar menonton bola MU vs Chelsea. Benar-benar merasa seperti seorang narapidana yang terasing di pulau nusakambangan. Yah beginilah hidup seorang mahasiswa tingkat akhir yang skripsinya tak kunjung berakhir.

Sebenarnya niatan untuk mengakhiri status mahasiswa sudah ada sejak tahun lalu. Persis di bulan November 2011, kala itu aku membuat sebuah lagu penyemangat kelulusan “Aku Mengejar November”, tapi ternyata semua itu cuma mimpi buat seorang yang naïf seperti diriku.

… Aku mengejar November,
tak kan pernah berhenti walau berlari.
Aku mengejar November...
Bangun pagi-pagi,
lupa gosok gigi,
tuk ketemu dosen,
di pagi hari ini…”

Hahaha, sungguh aku masih mengingat semuanya seakan baru kemarin aku menulis lirik itu. Saat ini bukan sebuah lirik lagu yang sedang kutulis, melainkan sebuah draft penentu hidupku di esok hari, dan ternyata semua itu tidak mudah. Banyak hal yang bisa menjadi sumber kemalasan di kamar ini. Layaknya hantu gendong di film Shutter, kemalasan selalu saja menggondoliku sehingga draft-ku tidak kunjung usai. Kadang TV begitu menggoda untuk ditonton, kadang facebook selalu memanggilku untuk update status, dan kadang pantatku tidak seimbang waktur diatas kasur, sehingga aku pun terlelap tidur.
Ah, aku yakin itu semua hanya sekedar alasan palsu. Hanya sekedar alibi busuk dari ruwet-nya skripsiku. Betapa tidak, lihat saja rumus kimia itu sejenak. Bagaimana bisa 3 lingkaran benzene menjadi sebuah pigmen yang berwarna merah terus dikasih adonan pati aci, dan itu harus stabil. Nah lho, ga ngerti kan? Sama, haha.
Aku takut satu hal, aku takut skripsiku tidak sempurna. Aku takut ada data yang kurang, karena jika begitu aku harus mulai dari awal dan itu panjang sekali prosesnya. Dimulai dari pemetikan daun jati di lahan Fakultas Pertanian UGM sampai jadi kerupuk gurih berwarna merah yang siap disantap. Itu ga mudah guys, ciyus deh. Mungkin jika ada kalian, ga akan sesulit itu. Dari lubuk hati yang paling dalam, aku menyesal. Aku menyesal karena menunda penelitianku bareng kalian teman seperjuanganku. Seharusnya dunia ini begitu indah disaat kita bahu membahu, tolong-menolong, dan saling menegur sapa tentang penelitian kita masing-masing. Iya aku menyesal.
Penyesalan selalu datang terakhir, namun aku tidak bisa begini terus. Aku harus move on. Aku harus terus semangat demi mereka yang rela melakukan pengorbanan apapun untuk melihat aku mengenakan toga kelulusan. Aku tidak mau mengecewakan mereka. Aku yakin aku bisa. Walau aku terlambat lulus, setidaknya banyak hikmah dibalik itu yang bisa aku ceritakan pada anak cucuku nanti. Mungkin saat ini temanku sudah berada di Sumatera atau Kalimantan untuk bekerja, atau bahkan di Jepang untuk menimba ilmu S2. Tapi aku yakin, setiap orang punya cerita hidup masing-masing, yang diberikan oleh Dia Sang Pencipta, yang terbaik untuk kita. Inilah jalan terbaikku.
Tulisan ini bukanlah untuk mengutuk segala takdir yang datang menghampiriku, tapi ini hanya sekedar mengingatkanku betapa aku masih punya kehidupan. Ingatlah diluar sana banyak yang menyayangi kita dan ingin kita kembali dengan sukses. Kesuksesan tidak akan diraih dengan penyesalan tetapi dengan perbuatan. (Septa)


 

1 komentar:

  1. tetep semangat mas septa ^^ setiap orang punya jalanya masing-masing..ayo move on, tiap orang jg punya problemya masing2 saat skripsi dan aku yakin setiap orang punya kemampuan untuk menyelesaikannya dengan baik asal tetap berusaha dan berdoa,...ayooooooooo kejar lagi mas ^^, kan ada mbk n* yang mendampingi dan menyemangati ihihiiiii

    BalasHapus